Pada awalnya Dono Arum merupakan umbulan ( Semacam Dusun Kecil ) yang dihuni oleh penduduk suku pribumi/ Lampung. Pada perkembangan selanjutnya umbulan ini menjelma menjadi susuhan ( semacam desa persiapan ) yang dihuni lebih kurang 280 KK. Jumlah tersebut belum memenuhi persyaratan untuk dikategorikan sebagai desa. Barulah pada tahun 1955 setelah Pemerintah ( Direktorat Jendral Transmigrasi ) mendatangkan transmigrasi dari Jawa Timur susuhan tersebut secara resmi menjadi desa Dono Arum. Waktu itu di desa Dono Rum terdapat 317 KK. Tahun 1956 Pemerintah menambah lagi Transmigrasi dari Jawa Tengah dan Jawa Barat sehingga mayoritas desa Dono Arum dihuni ileh suku Jawa yaitu dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Desa Dono Arum dibagi menjadi 3 Dusun, Yaitu: Dusun I (Dono Mulyo), Dusun II (Dono Asih) dan Dusun III (Sido Mulyo). Pada Tahun 2004 ditambah satu dusun lagi yaitu Dusun IV (Sido Mulyo).
Sejak Tahun 1956 hingga 2019 Dono Arum telah terjadi 10 kali pergantian kepemimpinan kepala kampung, yaitu:
No
|
Nama
|
Tahun Kepemimpinan
|
Asal
|
1
|
MARSONO
|
1956 – 1960
|
Kediri-Jawa Timur
|
2
|
GITO SUHARJO
|
1960-1965
|
Solo – Jawa Tengah
|
3
|
GANDA WIJAYA
|
1965-1966
|
Sumedang- Jawa Barat
|
4
|
TAJUDIN NUR
|
1966-1967
|
Ciamis- Jawa Barat
|
5
|
DULLAH USMAN
|
1967-1971
|
Banyumas-Jawa Tengah
|
6
|
NUR BASRI
|
1971-1989
|
Trenggalek- Jawa Timur
|
7
|
ROHADI T.
|
1989-1998
|
Banyumas- Jawa Tengah
|
8
|
ISTANTO
|
1998-2007
|
Klaten – Jawa Tengah
|
9
|
SADIYO
|
2007-2019
|
Banyumas- Jawa Tengah
|
10
|
PURWADI
|
2019-Sekarang
|
Banyumas- Jawa Tengah
|